Menengok Kejayaan Kesultanan Banten

Banten adalah daerah yang memiliki sejarah yang mendunia. Di tempat ini terdapat beberapa bukti peninggalan masa kejayaaan kesultanan Banten diantaranya keraton Surosowan, keraton Kaibon, makam Sultan Hasanudin, Masjid Agung Banten, benteng Speelwijk, kelenteng Avalokitesvara, masjid Pecinan, museum Situs Banten Lama dan meriam Ki Amuk.

KARNOTO-KOTA SERANG, BANTEN

Saya termasuk orang yang beruntung karena merantau di daerah yang cukup bersejarah. Kesempatan ini tak saya sia-siakan untuk mendatangi kawasan Banten Lama. Bahkan, usai satu bulan usai pernikahan saya mengajak istri untuk mengunjungi kawasan ini.

Layaknya sepasang kekasih yang sedang berpacaran, kami berdua mulai menelusuri kawasan Banten Lama, mulai dari makam Sultan Hasanudin, benteng Spelwijk sampai ke klenteng tua Avalokitesvara yang letaknya tidak jauh dari Masjid Agung Banten. Letaknya yang dekat dengan Ibukota Provinsi Banten, Kota Serang, mempermudah perjalanan kami menuju lokasi.

Karena lokasi rumah saya tinggal dengan kawasan Banten Lama ini tidak terlalu jauh, hanya sekira 5 kilometer. Kami berdua menggunakan kendaraan roda dua. Perjalanan terasa nikmat karena kebetulan usia pernikahan kami baru satu bulan. Ketika itu saya anggap wisata sejarah ini sekaligus bulan madu pernikahan. Maklum, keinginan ke Bali belum terkabulkan karena kendala keuangan.

Sambil menyelam sambil minum susu, kira-kira demikian rencana kami. Setelah menempuh perjalan kurang lebih 20 menit akhirnya kami sampai ke lokasi Banten Lama. Di tempat ini kami keliling dan berfoto bersama di area puing-puing yang pernah mengukir sejarah emas bangsa Indonesia.

Bagi anda yang berada di luar Banten dan ingin berkunjung ke tempat ini, tidak perlu khawatir karena lokasinya sangat strategis. Anda cukup membuat patokan pada posisi masuk tol Serang Timur dan langsung belok ke kiri. Sekitar 200 meter maka akan anda temukan papan petunjuk yang mengarahkan ke lokasi wisata Banten Lama.

Lalu untuk makanannya bagaimana?, di kawasan Banten Lama makanannya cukup terjangkau. Anda yang ingin membawa oleh-oleh khas Banten pun tersedia di kawasan ini, diantaranya tasbih dengan berbagai ukuran mulai dari ukuran gelang sampai ukuran sebesar tali pengerek sumur galian.

Hanya saja, jika anda akan berkunjung ke area ziarah makam Sultan Hasanudin harus menyiapkan uang recehan logam, karena di area ini banyak sekali pengemis nongkrong. Sebetulnya, para pengemis ini sering ditertibkan karena mengganggu peziarah tapi sepertinya sulit untuk dihilangkan hingga saat ini.

Kawasan Banten lama sendiri merupakan obyek wisata budaya unggulan Banten. Jarak dari Jakarta sekitar 10 kilometer. Dari bukti-bukti sejarah, terungkap bahwa daerah Banten Lama dulu pernah menjadi kota pelabuhan Internasional dari sebuah kerajaan Islam yang makmur dan ramai dikunjungi pedagang asing dari berbagai negara.

Di kawasan Banten Lama ada beberapa peninggalan sejarah diantaranya komplek keraton Surosowan, komplek ini dulunya difungsikan sebagai pertahanan yang dibangun oleh Sultan Maulana Hasanudin antara tahun 1442 sampai sekitar tahun 1570.

Pada sisi utara Masjid Agung Banten terdapat makam keluarga kesultanan diantaranya makam Sultan Maulana Hasanudin dan isterinya, Pengaran Ratu, Sultan Ageng Tirtyasa dan Sultan Abu Nashir Abdul Kahhar (Sultan Haji). Anda Penasaran silahkan datang langsung ke kawasan Banten Lama. ***


1 Response to "Menengok Kejayaan Kesultanan Banten"

  1. NURUL FARID says:
    18 Oktober 2008 pukul 23.08

    Salam kenal mas, saya punya cita2 pengen mempromosikan banten heritage ini ke internasional
    liat blog saya ya di : http://azkaaqeela.blogspot.com