Dua Malam di Pulau Dewata [1]


Bali, oh semua orang pasti ingin pergi ke kota ini. Konon, orang Eropa lebih kenal Bali daripada Indonesia. Masa iya, memangnya apa yang istimewa dari pulau dewata?. Berikut perjalanan selama dua malam di Kabupaten Badung, Bali.

KARNOTO-BALI

Jujur saya agak grogi saat seorang wanita yang menjembut di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, menyelipkan sekuntum bunga kamboja di telinga. Yah, bunga itu sebagai simbol keramahan saat menyambut para tamu. Perjalanan kali ini saya menemani rombongan anggota DPRD Kabupaten Serang yang studi banding mengenai pengelolaan wisata.

Dari bandara, kami langsung menuju restoran yang ada di dekat pantai Jimbrana. Di sini, telinga saya kembali disisipi bunga kamboja oleh penerima tamu restoran tersebut. Namun, karena sudah dua kali jadi saya bisa menghindar dengan cara mendahului rombongan.

Wah, asyik betul penataan kotanya. Ratusan kursi kayu dipajang di bibir pantai, pasir putih dan gulungan ombak yang bersahabat membuat kerasan siapapun yang berkunjung ke tempat ini. Sebetulnya, suasana pantai mirip kawasan pantai Anyar, di Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Hanya saja, kalau di Bali restoran persis berada di bibir pantai sedangkan di anyar justru hotel. Sayang, saat datang ke restoran ini tidak bisa menikmati proses matahari kembali ke peraduan atau sunrise.

Oooh ini rupanya yang bikin orang bule kerasan datang ke Bali,” gumam saya dalam batin sambil melihat para bule dari berbaga negara. Pengelihatan saya, sore itu para wisatawan banyak yang bermata sipit alias dari negara China, Taiwan, Korea dan Jepang.

Melihat banyak orang asing rasa penyesalan menyuarak dalam hati karena banyak yang ingin saya ketahui dari mereka, tapi tidak bisa berkomunkasi karena kendala bahasa. “Kenapa dulu tidak belajar bahasa Inggris,” gumam saya lagi.

Setelah makan sore dengan menu cah kangkung, kelapa muda dan jus, perjalanan dilanjutkan ke hotel di Kuta. Dari restoran ini bisa ditempuh kurang lebih satu jam karena macet di kawasan Kuta. Maklum, pantai Kuta adalah salah satu tujuan wisata yang favorite. Kami menginap di Hotal Harris, hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari pantai Kuta.

Cerita bagaimana suasana hotel dan pantai Kuta akan saya tulis pada halaman berikutnya makanya jangan bosan. Yah, paling tidak berbagai informasi bagi yang belum pernah ke tempat ini.

0 Response to "Dua Malam di Pulau Dewata [1]"